BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 12 November 2009

“ SELAMATKAN INDONESIA”

Dalam perkembangan sejarah Bangsa Indonesia, ditengah derita penjajahan asing yang tidak pernah membuat kemajuan yang sesungguhnya, tibalah 20 mei 1908 suatu momentum awal untuk Selamatkan Indonesia. Putra-putri terbaik bangsa terpanggil untuk mulai memikirkan kebangkitan bangsa ini, yang kemudian kita kenal dengan sebutan sebagai HARI KEBANGKITAN NASIONAL. Dari semangat kebangkitan nasional yang pertama itu, lahirlah perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan sebagai langkah pertama “ SELAMATKAN INDONESIA ”.

Untuk mencapi cita-cita bernegara, bangsa Indonesia dikaruniai modal dasar pembangunan berupa penduduk yang Bhineka dari Sabang sampai Merauke, namun menjadi tunggal ika oleh perekat Pancasila, Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, serta Sang Saka Merah Putih. Dan tentunya karunia tak terhingga lainnya berupa Nusantara yang kaya raya dengan hasil laut, subur untuk pertanian, dan berlimpah ruah sumber minyak, serta hasil tambang. Cadangan minyak bumi Indonesia mencapai sekitar 8,6 miliar barel dengan tingkat produksi kurang lebih 400 juta barel per tahun. Sementara Cadangan Gas Bumi mencapai sekitar 185,8 triliun kaki kubik dengan tingkat produksi kurang lebih 3 triliun kaki kubik per tahun. Negeri ini dipenuhi dengan Sebaran Sumber Batu Bara, Mineral Logam Utama, serta Mineral Industri. Ibu Pertiwi mengandung Timah, Bijih Nikel, Tembaga, Emas Primer, Perak, Pasir Besi, Bauksit, Mangan, Batubara, Panas Bumi yang SEMUANYA berada di peringkat 2 hingga 9 besar dari seluruh Dunia, diantaranya :
1. Tembaga : Peringkat 3 Dunia
2. Timah : Peringkat 2 Dunia
3. Nikel : Peringkat 6 Dunia
4. Emas : Peringkat 8 Dunia
5. Gas Alam : Peringkat 6 Dunia
6. Batubara : Peringkat 9 Dunia
LALU APA YANG TERJADI SETELAH 1 ABAD KEBANGKITAN NASIONAL??????
Indonesia kini memiliki Hutang lebih dari 148 milyar dollar. Jumlah penduduk miskin anak bangsa ini mencapai 39,05 juta jiwa atau sekitar 17,75 % (menurut BPS), itu jika garis kemiskinan 153 ribu rupiah per kapita per bulan. Jika garis kemiskinan dinyatakan sekitar Rp540 ribu per kapita per bulan sesuai standar Bank Dunia, maka jumlah anak bangsa yang terperangkap kemiskinan mencapai 109 juta jiwa atau 49,5 % atau nyaris setengah total penduduk. Sementara itu, jumlah pengangguran terbuka mencapai sekitar 12 juta orang dan mereka yang tergolong setengah pengangguran hampir 30 juta jiwa. Menurut penuturan Mentri Kesehatan, 4,1 juta Bayi atau 20 % menderita gizi kurang dan 8 % diantaranya menderita gizi buruk (Seputar Indonesia, 10/3/08). Bagaimana nasib anak Indonesia yang ingin menikmati pendidikan sebagai syarat kebangkitan bangsanya? Data dari Depdiknas sebagai hasil Rembugnas Pendidikan Juni 2007 menunjukkan, pada 2003 ada 531,186 ruang kelas yang rusak. Dari jumlah itu, 360,219 ruang sudah diperbaiki, sisanya 170,967 diperbaiki sebagai program 2008. Di ibu kota saja, dari 2552 SD dan SMP, ada 437 diantaranya rusak total, dari 473 tersebut, hanya 22 yang bisa derehab total dengan APBD DKI Jakarta 2008, sisaanya terpaksa disegel karena membahayakan siswa (Media Indonesia, 26/2/08).
Bagaimana dengan infrastruktur? ambil contoh saja jalan nasional. Dari total panjang jalan Nasional saat ini 34.628 km, 2.770 km diantaranya rusak ringan dan 3.844 km dalam kondisi rusak berat. Akibatnya bukan hanya dari kerugian ekonomi yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah dan tersendatnya mobilitas sosial, tetapi banyak juga jiwa yang harus melayang. Data YLKI menyebutkan selama Januari-Maret 2008, tidak kurang dari 35 orang tewas di Jakarta. Sedangkan dari total korban lalulintas secara nasional yang mencapai 30 ribu jiwa per tahun, 3.000 orang diantaranya meninggal akibat kondisi jalan rusak. Kenapa nasib pedih ini menimpa Bangsa yang dikaruniai berlimpah ruah kekayaan alam dan telah pula menyatakan Kebangkitan Nasional 1 abad lalu.
Ternyata dari 1 juta barel produksi minyak nasional per hari, hanya 70 ribu barel yang di produksi pertamina, sekitar 75 ribu produksi Medco dan KPS Lokal, sisanya 855 ribu barel per hari DITANGAN PRODUSEN ASING! 90 % dari Kontrak Kerjasama Produksi Dikuasai Asing! Lebih hancur lagi, sektor pertambangan tembaga dan emas, sudah hamper 100 % dikuasai asing. Contoh yang fenomenal dan nyaris tak dapat diterima akal sehat, tapi masih berlangsung sampai detik ini adalah FREEPORT, ini adalah tambang mineral terbesar yang menguras 300 ribu ton bijih per hari, sekaligus menghancurkan ekosistem 3 sungai besar dan Laut Arafura. Padahal royalti yang diterima dari penjualan bersih tergolong SANGAT KECIL, yaitu 1 hingga 3,5 % untuk konsentrat tembaga dan 1 % fixed untuk emas dan perak! Lebih gila lagi iuran tetap untuk wilayah pertambangan hanya berkisar 255 rupiah sampai 27 ribu rupiah per hektar per tahun, SANGAT JAUH LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN SEWA LAHAN SAWAH OLEH PETANI PENGGARAP TERMURAH SEKALIPUN!
Kebodohan ini berjalan terus, seiring jatuhnya wilayah-wilayah migas yang sangat potensial kepada pihak-pihak asing, contoh terkini adalah BLOK CEPU. Dengan cadangan minyak minimal 600 juta barel dan 2 triliun kaki kubik gas, maka pada harga minyak 60 dolar per barel dan gas 3 dolar per MMBTU, nilainya sekitar 387 triliun rupiah. Seandainya Blog Cepu sepenuhnya dikuasai kepada Pertamina untuk mengelolanya, dengan asumsi harga minyak 90 dolar per barel dan harga gas 15 dolar per MMBTU, maka nilai Blog Cepu dapat mencapai 576 triliun rupiah. Apalagi harga minyak terus naik diatas angka 100 atau 110 dolar per barel seperti yang terjadi belakangan ini. Lihat pula kontrak penjualan LNG Tangguh ke Fujian China sebesar 2,6 juta ton per tahun dengan harga 3,35 dolar per MMBTU selama 25 tahun yang sesungguhnya merugikan bangsa ini sekitar 350 triliun rupiah, belum lagi kontrak bagi hasil Natuna Blok D-Alpha dengan porsi bagi hasil sebelum pajak adalah 100 % untuk Exxon Mobil dan 0 % untuk pemerintah artinya pemerintah sama sekali tidak mempunyai hak atas hasil produksi gas secara fisik karena pemerintah hanya akan mendapatkan penerimaan dari pajak saja. Ini sekaligus bahaya karena jaminan pasokan gas dalam negeri dari Natuna Blok D-Alpha tidak ada sama sekali.
Bagaimana dengan nasib HUTAN Indonesia? Kantor berita Routers menyebutkan bahwa 72 % hutan Indonesia telah musnah, sementara setengah dari sisanya terancam punah akibat pembalakan komersial, kebakaran hutan, dan penggundulan untuk perkebunan sawit. Guinness Book of Records tahun 2008 menyebutkan, Indonesia Memegang Kejuaraan Dunia Penggundulan Hutan. Sedangkan Greenpeace menyatakan selama tahun 2000 sampai 2005, Indonesia merupakan Negara tercepat dalam menggunduli hutannya. Setiap jam, hutan seluas 300 kali lapangan sepak bola amblas untuk selama-lamanya. Kecepatan ini sekarang pasti menurun, karena hutan yang tersisa tinggal sedikit, sudah tidak memungkinkan kenduri besar lagi.
Kenapa Undang-Undang dan Peraturan tidak mampu mencegah dan menjaga harta kekayaan Ibu Pertiwi? Justru yang terjadi adalah sebaliknya, beberapa Undang-Undang dan Peraturan malah cenderung menjual Negara. Misalnya Undang-Undang No.25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, serta Peraturan Presiden No.77 tahun 2007.
Akhirnya, apa kabar segenap tanah air dan tumpah darah Indonesia? Sekitar 46,8 % muatan laut dalam negeri dikuasai oleh kapal berbendera asing. Bahkan 96,6 % muatan angkutan laut diambil kapal asing!
Mungkin para Politicy bisa mengatakan, Itulah semuanya hasil dari investasi Internasional atau manfaat dari pergaulan Global. Tapi jika memang demikia, kenapa didalam lubuk hati anak bangsa yang jujur justru terdengar tangisan Ibu Pertiwi? Kenapa setelah 100 tahun Kebangkitan Nasional air mata Ibu Pertiwi malah terus berlinang? Ibu Pertiwi yang dulu KAYA RAYA untuk membesarkan anak-anak bangsa yang dicintainya, kini sedang susah, merintih dan berdo’a! padahal sesungguhnya dalam lanjutan lagu tersebut, yang anehnya jarang dinyanyikan sampai selesai, terdapat jawaban dari Do’a Ibu Pertiwi, “ Ya, akan tiba suatu masa, dimana putra-putrinya yang berhati tulus akan berkata, Lihatlah Ibu Pertiwi, Kami Datang Berbakti Untuk Menggembirakan Ibu, Karna Kami Tetap Cinta Ibu Dan Selalu Setia, Maka Kami Akan Bangkit Menjaga Harta Pusaka Untuk Nusa Dan Bangsa. Ibu Pertiwi sekarang menggelegar ke udara: “ TERIAKAN DAN KEPAL PUTRA-PUTRI IBU UNTUK SELAMATKAN INDONESIA!!!!!! ”

AGENDA MENDESAK BANGSA
( MOHAMMAD AMIEN RAIS )

Read More......

SMK NEGERI 2 SURAKARTA

Translate

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Nanang Rifai